DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN KANKER PAYUDARA

Solok,(InfoPublikSolok) – Dinas Kesehatan adakan sosialisasi deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara pada tokoh masyarakat dan organisasi wanita se-kota solok, selasa (5/11/2019) di kubung tigo baleh. Acara ini dihadiri oleh Walikota solok yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Rusdianto, SIP.MM, Ketua TP-PKK Kota Solok Dra. Hj. Zulmiyetti, M.KM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Dr.Hj.Ambun Kadri,MKM, Kabid Pengendalian Penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Pepy Ledy Soffiany dan Kasi Pengendalian Penyakit  Ns. Silvia Yuniwarti beserta Staf, peserta  yang hadir pada acara ini jumlah 350 orang yang terdiri dari kelurahan se-kota solok, darmawanita, bundo kanduang, bhayangkari, persit kartika chandra kirana beserta PKK kecamatan dan kelurahan. Narasumber pada kegiatan ini dr. H. Helwi Nofira, Sp.OG dari RSU M. Natsir dan dr. Irsal Munandar, Sp.Bedah RSU M.Natsir

               Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok mengatakan Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker tertinggi di Indonesia. Untuk mengendalikan kedua kanker tersebut diperlukan berbagai upaya dan semua pihak yang berkompeten. Kedua kanker diatas menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan didunia, terutama pada negara berkembang yang mempunyai sumber daya terbatas seperti di Indonesia, Alasan utama meningkatnya kedua kanker tersebut dinegara berkembang adalah karena kurangnya program penapisan yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker maupun kanker pada stadium dini termasuk pengobatannya sebelum masuk tahap invasif yang lebih lanjut. Dalam moment hari kesehatan ke-55 tahun 2019, bekerja sama dengan lintas sektor dilakukanlah sosialisasi dan pelaksanaan penapisan inspeksi visual asam asetat (IVA) pada masyarakat pada puskesmas dan pustu se-Kota Solok, agar masyarakat lebih peduli terhadap kanker khususnya pada perempuan. Karena deteksi dini ini akan diketahui hasilnya dalam stadium yang masih dasar, sehingga penatalaksaan pengobatan masih lebih mudah, Diharapkan dengan kegiatan ini, dapat menambah dan memperluas pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker serviks menggunakan metode inspeksi visual asam asetat (IVA), sehingga menambah kesadaran masyarakat akan manfaat dari Tes inspeksi visual asam asetat (IVA) dan periksa payudara secara klinis (sadanis). Ungkap Dr.Hj.Ambun Kadri,MKM.

               Selanjutnya sambutan dari Ketua TP-PKK Kota Solok beliau mengatakan Pemeriksaan IVA merupakan program skrining untuk menemukan tahap prakanker serviks. Hal ini penting karena sampai saat ini banyak ditemukan kanker serviks pada stadium lanjut, keuntungan inspeksi visual asam asetat (IVA) dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya adalah : Mudah, praktis, dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan, alat-alat yang dibutuhkan sederhana, sesuai untuk pusat pelayanan sederhana dan dengan hasil yang akurat, Sosialisasi hari ini juga untuk   mengajak ASN wanita, tokoh masyarakat, PKK Kecamatan dan Kelurahan serta masyarakat, memahami dan menyadari bahwa sehat itu mahal. Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) Test akan digencarkan terus karena biaya nya gratis. Dulu dikenal dengan Pap Smear dengan biaya mahal. Tapi inspeksi visual asam asetat (IVA) test murah dan cepat dengan hasil yang sama akurat nya dengan pap smear. Jelasnya Dra. Hj. Zulmiyetti, M.KM

               Sambutan dan acara dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah beliau mengatakan Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Untuk itu Pemerintah Kota Solok berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kita mulai dari pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia. Untuk menindak lanjuti hal tersebut Kota Solok dengan Nilai Kepedulian dan Kemanusiaan, gencar mensosialisasikan dan melakukan “ Gerakan pencegahan  deteksi dini terhadap penyakit Kanker leher rahim ( Serviks ) dan kanker payudara “, agar dapat menyentuh keseluruh lini dalam masyarakat sehingga deteksi dini tersebut dapat dijalankan secara maksimal. Tutur Rusdianto.

               Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh dr. H. Helwi Nofira, beliau menjelaskan Besaran Masalah Akibat Kanker Serviks Di Dunia, Setiap 2 menit  seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks, Tanda dan gejalanya Perdarahan pervaginam, Keputihan bercampur darah dan berbau, Nyeri panggul  dan Anuria. Kriteria  penilaian  inspeksi visual asam asetat (IVA) Normal, inspeksi visual asam asetat (IVA)  positif   ditemukan  bercak putih dan  Kanker  serviks, Tampilan Serviks Normal dan Abnormal antara lain Polip yaitu Berupa jaringan kelenjar yg tumbuh dan keluar dari ostium serviks  atau dari endometrium Berupa tonjolan seperti jari dari kanal serviks atau vagina. Gejala  polip serviks yaitu pendarahan diluar haid (post-coital bleeding), dan Keputihan Dapat terjadi di serviks dapat berwarna hijau, kuning dan abu-abu, Serviks harus dibersihkan dari keputihan sebelum melakukan inspeksi visual asam asetat (IVA). Jelas nya.

               Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh dr. Irsal Munandar  beliau menjelaskan tentang kanker payudara,  Siapa yang berisiko lebih besar yaitu 1.  Usia dimana meningkatnya risiko kanker payudara oleh bertambahnya usia, 2. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik yaitu riwayat kanker payudara dan ovarium    dalam    keluarga keturunan pertama (ibu, bapak, kakak, adik) mempunyai risiko yang meningkat, 3. Faktor Hormon diantaranya kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon  proliferasi sel epitel payudara dan merupakan rangsangan karsinogenik, Differensiasi sel payudara selama hamil dan menyusui  mengurangi risiko kanker payudara, faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia, riwayat keluarga, menstruasi di usia dini, dan menopause yang terlambat, dan faktor risiko yang dapat diubah yaitu obesitas pascamenopause, penggunaan terapi sulih hormon, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik yang rendah. Adapun Pengobatannya Tergantung stadium penyakit, sumber daya, ketahanan pasien, parameter laboratorium dll, lokal dan regional operasi, terapi radiasi serta sistemik yaitu terapi hormon, kemoterapi, terapi target, imunoterapi dan komplementer. (en)

Tinggalkan Balasan