DINAS KESEHATAN ADAKAN PERTEMUAN GURU UKS
Solok (InfoPublikSolok) – Dinas Kesehatan Kota Solok Menyelenggarakan Kegiatan Pertemuan Guru UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah ) dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (9/4/2019).
Pertemuan yang digelar di Aula Dinas Kesehatan ini diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru TK,SD,SLTP yang ada dikota solok, Kepala Dinas Pendidikan, Kabid Kesra, Kecamatan dan 4 Kepala Puskesmas beserta staf pemegang program UKS dan Kesling, turut dihadiri Kabid PPSDK, dr. HiddayaturrahmI, M.Kes dan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Niko Rianda Putra, MKM.
Dalam sambutannya Kabid PPSDK dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes mengatakan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah Upaya untuk pemenuhan hak anak untuk hidup layak sesuai amanat dari UU 1945 dan dijabarkan oleh UU Kesehatan No 36 tahun 2009 yang dilaksanakan dipendidikan formal dan informal. Peraturan bersama (SKB) 4 Menteri tentang UKS adalah Peraturan Bersama antara Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri No 6/X/PB/2014, No 73 tahun 2014, No41 tahun 2014 dan No 81 tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang memperhatikan perilaku dan lingkungan hidup yang sehat, perlu pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah disetiap sekolah/madrasah. Maka Dinas Kesehatan beserta jajarannya senantiasa siap bekerja bersama sekolah untuk mewujudkan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan Berbagai upaya kesehatan dilakukan menyesuaikan dengan kalender sekolah, karena sekolah – sekolah sekarang ini dihadapkan pada permasalahan yang rumit sesuai dengan perkembangan zaman, maka diharapkan ada saling pengertian antara sekolah dan puskesmas dalam mencapai target UKS ini.
Dalam Kesempatan ini, Lindarwati, SKM yang merupakan staf Seksi Kesga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengawali materinya dengan penjelasan tentang UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah ).
Usaha kesehatan sekolah ( UKS )merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah–sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari Puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah.
Dibanyak negara berkembang termasuk Indonesia masih belum ada pelayanan sekolah yang menyeluruh, karena persoalan tenaga guru yang belum terlatih dan pendanaan untuk program usaha kesehatan sekolah yang belum memadai. Sedangkan untuk program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal.
Ada beberapa masalah yang sering ditemukan disekolah yaitu sarapan mutu yang kurang ada, kurang konsumsi buah dan sayur, merokok / terpapar asap rokok, Anemia, kecacingan, kegemukan (obesitas), kurang aktivitas fisik, dan makan – makanan yang beresiko seperti bumbu penyedap.
Indikator sekolah / madrasah sehat yang diusulkan sebagai berikut : (1) kebijakan, (2) lingkungan fisik, (3) lingkungan sosial, (4) kemampuan / kompetensi individu, (5) jalinan dengan masyarakat, (6) pelayanan kesehatan, (7) output yang terdiri dari cakupan skrining, persentasi gangguan kesehatan yang dikoreksi, angka absensi murid karena sakit, IMT ( Indeks Massa Tubuh ) siswa lebih baik waktu kelulusan dibanding saat awal masuk sekolah.
Kondisi yang diharapkan dimasa depan adalah Anak Indonesia usia 18 tahun Laki – Laki memiliki tinggi badan 179cm / 65kg, perempuan 165cm / 55kg, Kebugaran Tinggi, Tidak merokok dan tidak menggunakan NARKOBA, Memahami budaya bangsa, Menguasai teknologi, Pendidikan minimal SMA, Empati beradaptasi berrsosialisasi dan berkomunikasi. Agar terciptanya hidup Sehat, Cerdas, Mandiri, Berahlak mulia serta Mampu bersaing.
Yang mana kondisi pada saat ini banyak terdapat masalah diantaranya dalam status Gizi kebanyakan ada yang Pendek, Kurus, Gemuk dan Anemi karena kurangnya beraktivitas, Merokok dan terpapar asap rokok, Narkoba, perilaku hidup bersih dan sehatnya rendah, dan Menikah diusia dini.
Diharapkan sekolah dapat mereplikasikan model sekolah / madrasah sehat dengan cara : Sarapan / makan siang dengan bekal menu gizi seimbang, Melakukan cuci tangan dan sikat gigi bersama sebagai rangkaian makan bersama, melakukan aktivitas fisik atau senam peregangan selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar, Pembinaan guru UKS dan kader kesehatan sekolah, kantin sehat dan KTR ( Kawasan Tanpa Rokok ), serta Pelayanan kesehatannya terdiri dari penjaringan kesehatan seperti pemberian Imunisasi Bias, tablet tambah darah rematri dan obat cacing.(es)