DINAS KESEHATAN KOTA SOLOK ADAKAN VAKSINASI (COVID-19) DOSIS KEDUA

Solok, (DinasKesehatanKotaSolok) – Kegiatan yang berlangsung pada (16/2/21) tersebut dihadiri oleh Walikota Solok, Ketua TPPKK serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Solok. Sedangkan Panitia kegiatan dari Dinas Kesehatan Kota Solok dihadiri oleh Kabid P2 dan Kesmas dr. Pepy Ledy Soffiany, MKM, Kasi P2 Ns Jalisnawati, S.Kep  beserta Staf dan Tim Vaksinator Covid-19 pada Puskesmas se-Kota Solok.

“Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pada pencanangan vaksinasi covid-19 dosis pertama yang diberikan pada 2/2/2021 yang lalu, dan dosis kedua atau boster wajib untuk dilaksanakan agar dapat menghasilkan kekebalan yang optimal yang dibangun oleh tubuh kita sehingga imunitas kita makin kuat melawan Covid-19.” Ungkap Pepy Ledy Soffiany.

“Dosis pertama vaksin berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus atau virus tak aktif ke tubuh. Melalui vaksinasi dosis pertama, vaksin akan bekerja sama dengan tubuh untuk membentuk sistem kekebalan atau antibodi baru. Sementara, vaksin dosis kedua berperan sebagai booster atau menguatkan fungsi vaksin, Gunanya adalah untuk meningkatkan kekuatan vaksin sehingga dosis kedua tersebut itu dapat membuat antibodi yang terbentuk itu semakin kuat dan optimal.

Vaksinasi dosis kedua idealnya dilakukan 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama. pemberian jeda 14 hari ini juga sesuai dengan petunjuk teknis vaksinasi dari Kementerian Kesehatan.” terang Pepy Ledy.

“Pemberian vaksinasi tahap pertama pada bulan Februari diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan yang ada pada sebelas fasilitas kesehatan (Fasyankes) yang ada di Kota Solok, yaitu: Puskesmas Tanah Garam, Tanjung Paku, KTK dan Nan Balimo serta RS. M. Natsir, RST Solok, RSIA Ananda, RSIA Permata Bunda, Klinik Assabil Medika, Klinik Poli Polres Solok kota dan Klinik PT. KAI.

Diharapkan dosis kedua pada tenaga kesehatan dapat diselesaikan pada akhir Bulan Februari. Sehingga bisa dapat melanjutkan pada tahap kedua pemberian vaksinasi yang akan diperuntukkan pada kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi, seperti: Guru, TNI dan Polri, serta petugas keamanan karena memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan proses tracing untuk menurunkan laju penyebaran COVID-19. serta petugas transportasi publik dan pedagang pasar.” ungkap Jalisnawati

“Meski vaksinasi sudah diberikan, perlu disampaikan agar seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Demi menjaga dan melindungi diri kita, anak, dan keluarga kita serta masyarakat. Disiplin 3M protokol kesehatan yang ketat, tetap di rumah saja. Semuanya harus  dilakukan secara bersama-sama agar hasil yang didapat menjadi lebih optimal,” kata Jalisnawati.(es)

                                                   

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.