PELATIHAN BAGI PETUGAS KESEHATAN HAJI TAHUN 2019

Solok,(InfoPublikSolok) – Dinas Kesehatan adakan pelatihan bagi petugas kesehatan haji tahun 2019, Senin (18/11/2019), di aula dinas kesehatan kota solok. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Seksi Pelayanan kesehatan Ns. Hartini, S.Kep. M.Biomed beserta staf, peserta yang hadir jumlah 30 orang yang terdiri dari seluruh petugas kesehatan haji dari ke empat puskesmas. Narasumber kegiatan ini Kepala seksi Pelayanan Kesehatan Primer Ns. Beniara Asmus, S.Kep, M.Kes dan Staf Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Eka Fitria, SKM.

            Dalam sambutannya Kepala Seksi Pelayanan kesehatan mengatakan Penyelenggaraan Pertemuaan pelatihan petugas kesehatan haji di dinas ksehatan Kota Solok  betujuan untuk mendukung kesehatan jemaah haji agar dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam, perlu dilaksanakan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan jemaah haji melalui penyelenggaraan kesehatan haji, Pembinaan Kesehatan Haji diselenggarakan secara terpadu,terencana, terstruktur, dan terukur melalui serangkaian kegiatan promotif dan preventif yang di mulai pada saat Jemaah Haji mendaftar sampai kembali ke Indonesia. Terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesehatan Haji yang sesuai standar, Menjaga agar Jemaah Haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia selama Perjalanan dan Arab Saudi, Mencegah terjadinya tranmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar atau masuk oleh Jemaah Haji dan Memaksimalkan peran serta medis  dalam penyelenggaraan Kesehatan Haji. Tutur Ns. Hartini, S.Kep. M.Biomed.

            Adapun materi yang disampaikan oleh Ns. Beniara Asmus, S.Kep, M.Kes beliau menjelaskan tentang Isthithaah yang berarti Kemampuan jamaah haji secara jasmaniah, ruhaniah dan pembekalan keamanan untuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarganya. Kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan  yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji sesuai tuntutan agama Islam, yang Memenuhi Syarat Istitaah Jamaah Haji yaitu Melaksanakan proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat dan orang, Kebugaran jasmani cukup dan Wajib berperan aktif dalam kegiatan promotif dan preventif. Dengan pendampingan Berusia diatas 60 th dan Menderita penyakit tertentu yang tidak masuk dalam kriteria Tidak memenuhi syarat Istitaah sementara dan atau tidak memenuhi syarat tidak istitaah. Yang tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara yaitu tidak memiliki sertifikat vaksinasi internasional yang sah, menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, konfirmasi penyakit menular yang berpotensi wabah, dan hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu. Jelasnya.

            Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Eka Fitria, SKM, beliau mengatakan Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam, Penyelenggaraan ibadah haji dilakukan melalui sistem dan manajemen yang terpadu agar ibadah haji dapat berjalan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai tuntunan agama sehingga jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri dan menjadi Haji Mabrur, Penyelenggaraan pembinaan kesehatan jemaah haji di Puskesmas mencakup aspek pengetahuan, sikap, perilaku dalam beribadah haji yang memenuhi kaidah beribadah dan kemampuan fisik untuk melakukannya.

            Ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik yang prima, karena mengandung aktivitas fisik yang lebih berat dari kegiatan kita sehari-hari yaitu Sholad 5 waktu di Masjidil Haram/Mesjid Nabawi, Tawaf, Sa’I, Kegiatan Armuna dan Kegiatan perjalanan dari daerah asal sampai kepulangan ke tanah air. Sarana untuk mencapai  dan menjamin kondisi kesehatan yang optimal menjelang keberangkatan sampai kembali ke tanah air  Dilakukan secara mandiri atau berkelompok. Kegiatan yang dilakukan selama di perjalanan Waktu perjalanan lama dengan cara  melakukan peregangan (mencegah kekakuan), Kegiatan yang dilakukan selama di Arab Saudi Perjalanan (jalan kaki) ke tempat ibadah dan saat ibadah sama dengan aktivitas fisik atau tidak perlu latihan fisik, Untuk menghilangkan penat dan menjaga stamina maka lakukan peregangan, Kegiatan yang dilakukan setelah pulang ke tanah air harus Tetap lakukan aktivitas fisik dan latihan fisik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani sesuai dengan kesenangan.(en)

           

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.