SOSIALISASI DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2019

Solok,(InfoPublikSolok) – Dinas kesehatan adakan sosialisasi dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia tahun 2019, Senin (25/11/2019) di Kubung Tigo Baleh Kota solok. Acara ini di hadiri Walikota solok dalam hal ini diwakili oleh Asisten 1 Drs. Nova Elvino, Ketua TP-PKK Kota Solok Dra. Hj. Zulmiyetti, M.KM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Dr.Hj.Ambun Kadri,MKM, Kabid Pengendalian Penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Pepy Ledy Soffiany dan Kasi Pengendalian Penyakit  Ns. Silvia Yuniwarti beserta Staf, peserta yang hadir di acara ini jumlah 170 orang yang terdiri dari kepala OPD sekota solok, camat sekota solok, Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kesehatan beserta jajaran, Organisasi Profesi se Kota Solok, Ketua Komisi Penanggulangan Aids beserta anggota serta Tokoh Masyarakat, Bundo Kanduang, Niniak mamak, LSM, dan kader posyandu. Narasumber dalam acara ini dr Armen Ahmad, SpPD-KPTI, FINASIM dari RS M Djamil Padang, Yuhartini, SKM. MKM, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumbar, dan dr.soufni morawati. Sp.PK

            Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan mengatakan Tema yang diambil untuk memperingati Hari Aids Sedunia Tahun 2019 yaitu “ Bersama Masyarakat Meraih Sukses Menuju Kota Solok Serambi Madinah Bebas HIV Tahun 2030 dengan Tujuan Meningkatkan kesadaran, kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS untuk mewujudkan 3 zero HIV pada 2030. Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2019 yaitu 1.Sosialisasi Penangulangan Penyakit HIV Aids bagi masyarakat se Kota Solok, 2. Konseling Tes dan Pemeriksaan HIV Gratis, 3. Kampanye HIV Aids melalui media leflet, poster, spanduk, facebook dan youtube, 4. Senam Bersama di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Solok dan Pemeriksaan HIV. Tutur  Dr.Hj.Ambun Kadri,MKM.

            Dilanjutkan sambutan dari Ketua TP-PKK Kota Solok, beliau mengatakan Arah pembangunan kesehatan saat ini dititik beratkan pada upaya promotif dan preventif yang dinilai dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi, Sebagai investasi utama pengembangan Sumber Daya Manusia, pembangunan kesehatan berkelanjutan mutlak diperlukan, dimana salah satu komponen utamanya adalah melalui pencegahan penyakit menular seperti HIV Aids. Salah satu Penanggulangan HIV Aids yaitu Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak dengan pemeriksaan triple eliminasi (Hiv, Sifilis dan Hepatitis B). Kebijakan Triple Eliminasi tahun 2022 bertujuan memutus mata rantai penularan penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis dari ibu ke anak, menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian. Untuk itu diwajibkan bagi seluruh Ibu hamil pada kunjungan pertama untuk melakukan pemeriksaan triple eliminasi di layanan kesehatan untuk mengetahui status kesehatannya. Jelas Dra. Hj. Zulmiyetti, M.KM.

            Selanjutnya acara dibuka oleh Drs. Nova Elvino dalam sambutannya beliau menjelaskan Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin meningkat dalam 3 dekade terakhir sehingga menjadi sebuah epidemi terburuk di abad ke-20 ini. Infeksi HIV bisa menyebabkan sindrom yang disebut Aquierd Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penyakit bisa memberikan dampak yang besar, baik terhadap individu itu sendiri, kultur, demografi, ekonomi, bahkan sampai politik. Tema Global Hari AIDS Sedunia tahun 2019 yaitu “Communities Make The Difference”. Tema ini dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Komunitas memimpin dan mendukung pemberian layanan HIV, membela hak asasi manusia mendampingi dan mendukung rekan-rekan mereka. Mereka juga bekerja di akar rumput, memimpin dan berkampanye untuk memastikan bahwa respons AIDS tetap relevan. Kami mengharapkan melalui Sosialisasi ini saatnya Kota Solok Peduli HIV AIDS dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga target Bebas HIV tahun 2030 dapat tercapai. Ungkapnya.

            Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh dr. Armen Ahmad beliau menjelaskan Latar belakang “untuk setiap kasus HIV positif yang terdeteksi dianggap terdapat 100 orang yang sudah terinfeksi HIV tetapi belum  terdeteksi”. cara Penularan HIV/AIDS yaitu dengan Hubungan seksual, Jarum/alat suntik yg tercemar HIV, Transfusi darah, Bayi dari ibu hamil HIV, dan Air susu ibu yang menderita HIV, Cairan tubuh penular HIV/AIDS yaitu Darah, air susu ibu, Sperma, Cairan kemaluan wanita dan  Cairan dubur, dan cairan yang tidak menularkan yaitu  keringat, air mata dan air ludah. Adapun Strategi Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (dan IMS) dengan cara A,B,C,D,E,F yaitu Abstinence (puasa seks), Be faithful (saling setia), Condom (pakai kondom dengan baik dan benar secara konsisten), Drug (hindari pemakaian napza; patuh minum obat 100%), Education, Equipment, Environment (edukasi, peralatan steril, lingkungan kondusif) dan Food, Friendship, Fellowship (asupan gizi/suplemen, persahabatan, keteladanan). Jelas nya

            Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Yuhartini, beliau mengatakan Gejala penyakit HIV Pada stadium HIV penderita tampak normal tanpa gejala khas, Pada waktu kekebalan tubuh menjadi sangat menurun, timbul gejala-gejala yang lebih berat, pada tahap ini pengidap HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS, gejala AIDS berupa  Demam berkepanjangan, Berat badan turun lebih 10% dalam 3 bulan, Pembengkakan kelenjar di leher, lipat paha dan ketiak, Diare terus menerus tanpa sebab yang jelas, Batuk, sesak nafas lebih dari 1 bulan terus menerus dan  Kulit gatal-gatal dan timbul bercak kebiruan. Gejala-gejala diatas menunjukkan mulai adanya kerusakan pada sistim kekebalan tubuh pengidap HIV. Siapa yang sudah terinfeksi HIV tidak bisa dipastikan dari kondisi fisik, orang dengan HIV positif terlihat sehat dan merasa sehat, orang dengan HIV positif tidak tahu bahwa dirinya sudah terinfeksi dan cara satu-satunya untuk mendapatkan kepastiaannya adalah dengan cara Tes HIV. Tuturnya.

            Materi selanjutnya disampaikan oleh dr.soufni morawati beliau mengatakan Usia Produktif yang banyak tertular HIV Proporsi kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun  (32,1%), Kelompok umur 30-39 tahun (31%), 40-49 tahun (13,6%), 50-59 tahun (5,1%) dan Kelompok remaja 15-19 (3,2%), bagaimana cara mengenali HIV Salah satu caranya hanya  dengan tes darah dan Voluntary Counseling  and Testing (VCT), Apa Itu VCT yaitu Pelayanan  konseling pra dan post testing HIV secara sukarela  confidensial  secara dini untuk membantu orang mengetahui status HIV dan Merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV. VCT adalah satu titik awal dan bukan titik akhir. Ungkapnya. (es)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.