SOSIALISASI KEAMANAN PANGAN JAJANAN BAGI ANAK SEKOLAH

Solok,(InfoPublikSolok) – Dinas Kesehatan adakan sosialisasi keamanan pangan jajanan bagi anak sekolah, Rabu (16/10/2019), di aula Dinas Kesehatan. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Promosi Sumber Daya Kesehatan dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, dan Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan, Wendri Herman, MKM, beserta staf. Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 45 orang yang terdiri dari seluruh pengelola kantin sekolah dasar sekota solok.

               Dalam sambutannya dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, mengatakan Makanan jajanan merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, karena terdapat beberapa makanan jajanan yang tidak higienis sehingga sangat beresiko tehadap cemaran yang dapat mengganggu kesehatan. Anak sekolah dasar sangat rentan dalam masalah ini karena anak tersebut belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat sehingga dapat berakibat buruk pada kesehatannya sendiri. Anak sekolah biasanya sering melupakan sarapan pagi dan memilih membeli makanan jajanan sekolah. Anak-anak membeli makanan jajanan menurut kesukaannya tanpa memikirkan bahan- bahan yang terkandung di dalamnya.

Salah satu bentuk kegiatan peningkatan pemberdayaan konsumen atau masyarakat di bidang obat dan makanan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat  tentang  kemananan pangan  antara lain melalui: Upaya penyebaran informasi keamanan pangan melalui Pertemuan keamanan pangan jajanan anak sekolah bagi pedagang/ petugas kantin sekolah dan  diharapkan dapat meningkatkan perilaku dan kebiasaan seluruh komunitas sekolah untuk terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Begitu juga masyarakat terutama anak sekolah, petugas UKS dan pedagang itu sendiri. Melalui kegiatan tersebut diatas diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan konsumen dibidang makanan, ungkap Hiddayaturrahmi.

Dalam hal ini dr. Hiddayaturrahmi juga memberikan materi tentang Pangan Jajanan anak sekolah (PJAS) dimana Pangan yang aman adalah pangan yang “bebas bahaya, Pencemaran pangan dapat terjadi karena a.Tidak Disengaja yaitu Praktek yang salah, Ketidaktahuan dan Ketidakpedulian, b. Disengaja yaitu Sabotase atau Peracunan. Masalah Utama Keamanan Pangan disebabkan oleh Cemaran mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi, Cemaran kimia karena bahan baku yang sudah tercemar, serta Penyalahgunaan Bahan Berbahaya pada Pangan dan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) melebihi batas maksimal yang diijinkan,  Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, produsen pengelola pangan, maupun konsumen, tutur Hiddayaturrahmi

Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan, beliau menjelaskan Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi, Selain itu pangan harus layak dikonsumsi adalah Pangan yang tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik.

Masalah Utama Keamanan Pangan yaitu Penggunaan pemanis dan pengawet yang melebihi takaran, Penggunaan bahan kimia yang dilarang pada pangan, seperti boraks, formalin, dan pewarna rhodamin B serta methanil yellow (pewarna sintetis), Keracunan setelah mengkonsumsi pangan dan Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dalam memasak makanan. Bahaya biologi  bisa berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus dan ganggang. Pertumbuhan mikroba bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan dan menyebabkan keracunan pada manusia bahkan kematian. Untuk dapat tumbuh dan berkembang biak, bakteri membutuhkan makanan, kondisi hangat, air, keasaman dan waktu. Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus dipenuhi sebelum pangan dikonsumsi.

Pangan yang aman dan bermutu dapat dihasilkan dari industri pangan besar maupun dari Industri Rumah Tangga, Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari bahaya biologi, kimia dan fisik serta Penanganan pangan yang baik dapat membuat pangan menjadi terbebas dari ketiga bahaya tersebut. Jelas Wendri Herman (es)

Tinggalkan Balasan