PERTEMUAN PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI KOTA SOLOK TAHUN 2020
Solok,(InfoPublikSolok) – Dinas Kesehatan adakan pertemuan tim pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji tahun 2020, Kamis (06/02/2020), di aula dinas kesehatan kota solok. Acara ini dihadiri oleh kepala dinas kesehatan kota solok yang diwakili oleh Kepala bidang Pelayanan Promosi Sumber Daya Kesehatan, dr. HiddayaturrahmI, M.Kes , Kepala seksi Kesehatan lingkungan Kesehatan kerja Olahraga Despa Wildawati, SKM serta Kepala Seksi Pelayanan kesehatan Ns. Hartini, S.Kep. M.Biomed beserta staf, acara ini juga dihadiri oleh Kepala seksi penyelenggara haji dan umrah Rabanis, S.Ag, jumlah peserta yang hadir di acara ini ada 110 orang yang terdiri calon jemaah haji dan petugas pemegang program kesehatan haji dari ke 4 Puskesmas.
Dalam sambutannya Kabid Pelayanan Promosi Sumber Daya Kesehatan mengatakan, penyelenggaraan pertemuan calon jemaah haji kota solok tahun 1440 H / 2020 M bertujuan untuk mendukung kesehatan jemaah haji agar dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam, perlu calon jemaah haji mengetahui tahapan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan. Apa yang akan mereka terima agar bersama mencapai istitha’ah kesehatan haji. Rangkaian ibadah haji ini dijamin oleh UUD 1945 karena itu negara bertanggung jawab untuk mengorganisirnya, dalam permenkes no 15 tahun 2016 tentang kesehatan jemaah haji mengamanatkan bahwa jemaah haji harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan haji dalam rangka istitha’ah kesehatan haji dan dinas kesehatan kab/kota membuat tim pemeriksaan kesehatan haji diwilayahnya yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan haji dan pembinaan kesehatan jemaah haji dipuskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk, ungkap dr. HiddayaturrahmI, M.Kes.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Kepala Seksi Pelayanan kesehatan, beliau menjelaskan tentang kebijakan pelayanan kesehatan jemaah haji dimana kegiatan penyelenggaraan kesehatan haji yang sangat penting dan strategis adalah serangkaian upaya kegiatan melalui program pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi istithaah kesehatan (kemampuan kesehatan jemaah haji untuk melakukan serangkaian aktivitas rukun dan wajib haji), kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan dan pembinaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam atau yang disebut dengan istitha’ah.
Istithaah
dijadikan syarat pelunasan, sehingga Jemaah haji yang tidak memenuhi syarat
istitha’ah kesehatan, tidak akan diberikan kesempatan untuk melunasi Biaya
penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), tidak divaksinasi dan tidak akan diberikan
Surat Panggilan Masuk Asrama Haji (SPMA). Adapun Penggunaan kartu kesehatan
haji akan menambah kepatuhan Jemaah haji dalam mengikuti program pemeriksaan
dan pembinaan kesehatan yang selama ini hasil pemeriksaan dan pembinaan di
input dalam Siskohatkes oleh pengelola program kesehatan haji di
kabupaten/kota, serta Pemberian gelang bertujuan untuk mengidentifikasi jemaah
haji secara aktif, sehingga jemaah haji dapat memahami kondisi kesehatan dan
petugas dapat melakukan pengendalian kesehatan terhadap jemaah haji. Tutur Hartini Materi selanjutnya
disampaikan oleh Despa Wildawati, beliau mengatakan Ibadah haji merupakan
ibadah fisik yang memerlukan waktu yang cukup lama dan bertempat di luar
negeri. Untuk memenuhi istithoah kesehatan haji, perlu dilakukan pengukuran
kebugaran setidaknya 3 bulan sebelum keberangkatan, Manfaat Tes Kebugaran bagi
Tubuh yaitu dapat mengukur tingkat kebugaran seseorang dengan mengukur volume
seseorang dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan dan kapasitas maksimum (VO2
Maks). VO2 Maks adalah Oksigen maksimal yang dapat digunakan oleh tubuh manusia
untuk melakukan aktivitas yang intensif. Biasanya VO2 Maks dinyatakan dalam
satuan liter per menit atau mililiter/menit/kgBB. Adapun Contoh program latihan
dengan memilih latihan inti sebagai berikut: Kombinasi jalan kaki dan jalan
cepat, Jalan kaki 1-2x per minggu dan jalan cepat 1-2x per minggu secara
bergantian, Kombinasi jalan dan senam, Senam aerobik 1x per minggu Jalan kaki
atau jalan cepat 2x per minggu dapat dilakukan berkelompok atau mandiri,
Variasi lain Kombinasi jalan kaki/jalan cepat dengan berenang atau kombinasi
jalan kaki/jalan cepat dengan bersepeda. Jelasnya. (en)